Kamis, 08 November 2012

Tips Memilih Baso Cuanki Yang Aman


Suatu sore yang cerah, ketika pekerjaan di rumah sudah beres, ketika anak-anak sudah pulang dari sekolahnya ..komplek perumahan mulai rame. Gak ketinggalan geng ibu-ibu daster pun bergerombol di sebuah teras di salah satu rumah. Membahas drama korea yang semalam di tonton atau info selebriti tanah air yang beritanya tentang kawin-cerai, selingkuh atau kawin siri..tetep rempong bo,,(gak apalah daripada ngobrol tentang cucian numpuk atau setrikaan yang gak beres-beres). Yang berjualan pun rutin meramaikan sore di komplek ini. Yang menjadi favorit kami adalah Baso Cuanki.
Cuanki singkatan dari Cari Uang Jalan Kaki. Biasanya Cuanki terdiri dari Baso Sapi (besar dan kecil), siomay basah atau kering dan baso tahu. Bumbu kuahnya biasanya di beri penyedap, kecap asin, saos dan sambal pedas. Bahan dari cuanki sendiri (kecuali baso) adalah ikan. Dimakan selagi panas ,,nikmat sekali apalagi makannya rame-rame.

Pada suatu hari saya menonton acara di sebuah stasiun TV swasta yang membahas tentang Cuanki yang berbahaya. Kenapa berbahaya? karena katanya terbuat dari ikan busuk dan berbakteri. Ih..ngeri mendengarnya, apalagi saya salah satu orang yang sering memakan cuanki, bahkan anak saya sekali-sekali memakannya. Buru-buru deh saya siapkan buku dan pulpen buat nulis informasi tentang cuanki yang berbahaya itu. Jadi artikel kali ini saya copas dari acara TV, mudah-mudahan bisa menjadi info yang bermanfaat dan menambah kewaspadaan kita terhadap makanan yang tidak aman untuk dikonsumsi.
Sebelumnya dikatakan kalau cuanki yang berbahaya ini di bikin semata-mata untuk meraup untung yang lebih banyak. Tanpa memperdulikan akan efek dari bahan yang dicampur (seperti pijer/boraks, essens dan tawas) yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan yang memakannya (konsumen), mereka (oknum penjual cuanki berbahaya) beralasan karena tidak ada mengeluh sakit dan tidak ada komplen setelah memakan cuanki buatan mereka. Ikan yang mereka jadikan bahan utama pembuatan cuanki , mereka pakai ikan busuk karena 50% lebih murah harganya dibandingkan ikan yang masih segar. Selain itu mereka gunakan essens untuk menghilangkan aroma bau busuk ikan, pijer/boraks digunakan untuk mengenyalkan dan mengawetkan cuanki (bisa bertahan sampai 10 hari) juga tawas yang digunakan untuk penjernih air kuah cuanki.

Tips Memilih Cuanki Yang Aman Di Konsumsi
  • ·     Dari kekenyalannya, Cuanki yang memakai Boraks lebih keras atau terlalu kenyal dari pada cuanki yang tidak memakai boraks.
  • ·   Secara visual bisa terlihat warna dan tekstur cuanki berbeda, biasanya warna cuanki yang tidak memakai boraks memiliki warna putih pucat alami dan ketika dibelah tekstur daging ikannya terlihat.
  • ·     Bau atau aroma dari cuanki yang tidak memakai boraks akan tercium bau ikannya, berbeda dengan cuanki yang memakai boraks aroma serta baunya tidak sesuai dengan bahan.


Semoga dengan tips diatas, kita bisa lebih berhati-hati dan menjadi konsumen yang cerdas supaya kita bisa menghindari bahan yang tidak aman dan memilih bahan pangan yang layak untuk dikonsumsi.

3 komentar:

  1. Terimakasih infonya gan, jadi mesin bakso saya tidak nganggur dirumah :D

    BalasHapus
  2. Terimakasih infonya gan, jadi mesin bakso saya tidak nganggur dirumah :D

    BalasHapus
  3. Sama-sama ya Masbro.. smoga bermanfaat!

    BalasHapus