Suatu sore yang cerah, ketika
pekerjaan di rumah sudah beres, ketika anak-anak sudah pulang dari sekolahnya
..komplek perumahan mulai rame. Gak ketinggalan geng ibu-ibu daster pun
bergerombol di sebuah teras di salah satu rumah. Membahas drama korea yang
semalam di tonton atau info selebriti tanah air yang beritanya tentang
kawin-cerai, selingkuh atau kawin siri..tetep
rempong bo,,(gak apalah daripada ngobrol tentang cucian numpuk atau
setrikaan yang gak beres-beres). Yang berjualan pun rutin meramaikan sore di
komplek ini. Yang menjadi favorit kami adalah Baso Cuanki.
Cuanki singkatan dari Cari Uang
Jalan Kaki. Biasanya Cuanki terdiri dari Baso Sapi (besar dan kecil), siomay
basah atau kering dan baso tahu. Bumbu kuahnya biasanya di beri penyedap, kecap
asin, saos dan sambal pedas. Bahan dari cuanki sendiri (kecuali baso) adalah
ikan. Dimakan selagi panas ,,nikmat sekali apalagi makannya rame-rame.
Pada suatu hari saya menonton
acara di sebuah stasiun TV swasta yang membahas tentang Cuanki yang berbahaya.
Kenapa berbahaya? karena katanya terbuat dari ikan busuk dan berbakteri. Ih..ngeri mendengarnya, apalagi saya
salah satu orang yang sering memakan cuanki, bahkan anak saya sekali-sekali
memakannya. Buru-buru deh saya siapkan
buku dan pulpen buat nulis informasi tentang cuanki yang berbahaya itu. Jadi
artikel kali ini saya copas dari
acara TV, mudah-mudahan bisa menjadi info yang bermanfaat dan menambah
kewaspadaan kita terhadap makanan yang tidak aman untuk dikonsumsi.
Sebelumnya dikatakan kalau cuanki
yang berbahaya ini di bikin semata-mata untuk meraup untung yang lebih banyak.
Tanpa memperdulikan akan efek dari bahan yang dicampur (seperti pijer/boraks,
essens dan tawas) yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan yang memakannya
(konsumen), mereka (oknum penjual cuanki berbahaya) beralasan karena tidak ada
mengeluh sakit dan tidak ada komplen setelah memakan cuanki buatan mereka. Ikan
yang mereka jadikan bahan utama pembuatan cuanki , mereka pakai ikan busuk
karena 50% lebih murah harganya dibandingkan ikan yang masih segar. Selain itu
mereka gunakan essens untuk
menghilangkan aroma bau busuk ikan, pijer/boraks
digunakan untuk mengenyalkan dan mengawetkan cuanki (bisa bertahan sampai 10
hari) juga tawas yang digunakan untuk
penjernih air kuah cuanki.
Tips Memilih Cuanki Yang Aman Di Konsumsi
- · Dari kekenyalannya, Cuanki yang memakai Boraks lebih keras atau terlalu kenyal dari pada cuanki yang tidak memakai boraks.
- · Secara visual bisa terlihat warna dan tekstur cuanki berbeda, biasanya warna cuanki yang tidak memakai boraks memiliki warna putih pucat alami dan ketika dibelah tekstur daging ikannya terlihat.
- · Bau atau aroma dari cuanki yang tidak memakai boraks akan tercium bau ikannya, berbeda dengan cuanki yang memakai boraks aroma serta baunya tidak sesuai dengan bahan.
Semoga dengan tips diatas, kita
bisa lebih berhati-hati dan menjadi konsumen yang cerdas supaya kita bisa
menghindari bahan yang tidak aman dan memilih bahan pangan yang layak untuk
dikonsumsi.
Terimakasih infonya gan, jadi mesin bakso saya tidak nganggur dirumah :D
BalasHapusTerimakasih infonya gan, jadi mesin bakso saya tidak nganggur dirumah :D
BalasHapusSama-sama ya Masbro.. smoga bermanfaat!
BalasHapus